Selasa, 24 April 2012

Before The Dawn || FanFic

BEFORE THE DAWN

Cast : Cho Eunsun (OC)
           Jo Kwangmin
           Jo Youngmin
Genre : Fantasy , Horror, Romance


Kaki Eunsun terus melangkah tanpa tau tujuan.Ia benar benar tidak bisa berpikir jernih setelah melihat kejadian tadi.Sebuahperistiwa yg benar benar mengubah persepsinya tentang makhluk hidup.Bukan, bukan makhluk hidup. Ia jadi tau, selain manusia,hewan, dan tumbuhan, ada makhluk lain yg juga hidup disekitarnya.
"Eunsun~" bisikan halus terdengar di telinganya disertai hembusan angin yg menynerpa tubuhnya.Semakin ia percepat langkahnya.
"Eunsun~" bisikan itu terdengar lagi.Membuat Eunsun bergidik ngeri.Tanpa sadar, EUnsun melangkah menuju sebuah gang yg gelap.Ia hendak berbalik arah ketika suara seorang namja memanggilnya.
"Eunsun." kali ini benar benar suara seorang namja, bukan bisikan seperti yg Eunsun dengar tadi.Perlahan, sesosok namja tinggi berajalan keluar dari kegelapan.Eunsun yg masih dibayangi oleh rasa takut, bersiap untuk berlari

"Chakkaman!"teriak namja berambut pirang itu sambil menarik tangan Eunsun.
"Yo..Youngmin??!" namaj itu tersenyum dengan manis.Tapi tiba tiba Eunsun mengibaskan tangannya dengan panik
"Lepaskan aku.Lepaskan.LEPASKAN!!"
"Hey..Hey.. tenang Eunsun, tenang." youngmin mencoba menenangkan Eunsun dengan memeluknya.Awalnya Eunsun tetap meronta.Tapi kelamaan ia mulai tenang dan memeluk youngmin seerat mungkin.Lalu ia menangis, menangis dengan keras dalam dekapan youngmin
"Apa yg terjadi??" youngmin bertanya pelan sambil menghapus airmata di waah eunsun.Eunsun mulai menceritakan apa yg dialaminya dengan terbata bata

-FLASHBACK-

Eunsun, gadis mungil itu berjalan dengan lemas pada dini hari.Perut lapar memaksanya untuk keluar rumah.Tapi sepertinya, hari itu benar benar hari sialnya.Jalanan Hongdae yg biasanya ramai, menjadi seperti kota mati.Tidak ia temukan satupun penjual makanan di sana.Padahal biasanya, jalanan itu tidak pernah sepi selama 24 jam.
"Bukk!!" seorang wanita paruh baya berbaju putih menabrak Eunsun dari belakang.Tanpa meminta maaf, wanita itu berjalan lebih cepat dengan langkah yg sempoyongan.Dari cara berjalannya saja, Eunsun sudah tau kalau wanita itu sedang mabuk
"Aish!Apa apaan dia??!" eunsun berkata kesal.Ia pakai tudung jaket lalu ia percepat langkahnya.Dari kejauhan ia melihat wanita itu masuk ke sebuah gang.Tidak lama setelah itu, 2 orang berpakaian serba hitam juga memasuki gang yg sama.Eunsun mencoba untuk acuh.Tapi suara teriakan wanita dari dalam gang, membuatnya berlari secepat mungkin untuk sampai ke gang itu.
Ia melihat wanita itu tergeletak di pangkuan salah satu namja.Ia hanya bisa melihat bagian pinggang ke bawah, karena namja yg satunya menghalangi panddangan Eunsun.
"YAH! Apa yg kalian lakukan?" Eunsung berkata lantang tanpa mempedulikan keselamatannya
Dua namja itu lalu berdiri, masih membelakangi Eunsun.Dari situ ia bisa melihat kondisi wanita itu dengan jelas.Bajunya yg tadi putih, kini menjadi merah karena darah.Leher wanita itu juga terkoyak hebat.Eunsun menutupi mulutnya menyembunyikan ekspresi takutnya
"well, well, makanan lain datang tanpa harus dicari" namja berambut gelap itu berkata sambil membalikkan badan menunjukkan mulutnya yg penuh darah.Gigi taringnya tampak menyembul di antara giginya yg lain. *Vampir??!Tidak mungkin*
"Hyung, aku sudah cukup kenyang." namja lain yg lebih tinggi berkata.Saat ia membalikkan badan, matanya melotot melihat Eunsun.Begitu juga Eunsun.Tidak tau harus berkata apa, membuat eunsun berteriak
"KWANGMIN / EUNSUN" mereka berdua berteriak bersamaan.Namja bernama kwangmin itu mulai melunakkan ekspresinya.Taringnya sudah tidak terlihat lagi.Matanya yg tadi merah, kini kembali ke warna aslinya, coklat.
Eunsun masih membeku ditempatnya.Tidak bisa mempercayai apa yg terjadi.
"Apa yg kau tunggu kwangmin-ah? Cepat tangkap dia" namja yg satunya berkata
"Shut up Hyung!" KWangmin menyentaknya dengan ekspresi marah.Namja yg dipanggilnya hyung itu langsung terdiam
"Eunsun, Donghyun hyung tidak bermaksud untuk . . . ."
"Cukup!Berhenti!Jangan mendekatiku!" eunsun berkata tegas.Mereka berdua saling berpandangan.Takut tampak jelas tergambar di wajah Eunsun. Ia mundur dengan perlahan, lalu berbalik dan lari.Kwangmin mencoba menahannya, tapi ia ditahan oleh donghyun.
"Eunsun~" teriakan kwangmin masih terdengar  di telinga eunsun

-END OF FLASHBACK-

"Ka..Kau percaya itu? Dia itu vampir.Dia membunuh orang, dan dia...Tunggu! Kau saudara kembarnya.Kau pasti bagian darim mereka!" eunsun seperti tersadar ia baru saja berbicara dengan saudara kembar kwangmin.Ia mulai menjauh dari Youngmin
"Tidak Eunsun.Aku bukan bagian dari mereka." Youngmin berkata dengan meyakinkan.
"Ayo kutemani kau pulang.Kau terlihat sangat lelah." youngmin menawarkan diri disambut anggukan kepala dari eunsun
"lagipula, aku sudah tidak lapar." eunsun berkata lemas
Sepanjang perjalanan mereka hanya diam.Sekali kali, youngmin mencuri pandang ke arah eunsun.Eunsun hanya menundukkan kepalanya.Jantungnya masih berdetak dengan kencang. Ia berharap ini semua hanya mimpi buruk, dan ingin ia cepat cepat bangun dari tidurnya.
"Kukira kau sudah tau?" youngmin berkata tiba tiba
"eh?"
"Kukira kau sudah tau siapa kwangmin sebenarnya.Kalian sudah berpacaran cukup lama."
"banyak hal yg tidak kuketahui tentangnya.Bukan, aku hanya tau sedikit sekali hal tentangnya.Sekarang, semua pertanyaanku sudah terjawab, kenapa dia tidak pernah terlihat di siang hari, kenapa dia selalu mengajakku bertemu di malam hari, kenapa dia tidak pernah makan apapun di depanku, kenapa kulitnya pucat seperti itu.Itu semua sudah terjawab." mendengar penjelasan eunsun, youngmin hanya menganggukkan kepalanya.
"Tapi aku penasaran satu hal, kenapa dia tidak menghisap darahku?" ia bertanya pada youngmin.Mereka saling menatap sebentar,sebelum youngmin menggelengkan kepalanya.
"Apa yg kau lakukan pada pagi hari seperti ini?" youngmin melihat jam tangannya, menunjukkan pukul 03.35 A.M
"Sudah kubilang, aku lapar dan keluar untuk mencari makan.Kau sendiri apa yg kau lakukan?"
mendengar pertanyaan itu, membuat youngmin tersenyum.Bukan senyum manis seperti yg ia tampilkan tadi.Tapi lebih mengarah ke sebuah seringai.
"Aku? Aku merencanakan semua ini hingga kau bisa berakhir seperti ini." lalu ia menyeret eunsun menuju sebuah bangunan kosong.Eunsun hanya bisa berteriak, tapi itu tidak ada gunanya karena youngmin menyeretnya dengan kecepatan yg luar biasa.
"braakk!" youngmin menghempaskan tuh mungil eunsun ke tumpukan kayu yg ada di dalam gedung itu
"kupikir kau bukan salah satu dari mereka" eunsun berteriak, ia tidak peduli dengan rasa sakit disekujur tubuhnya.
"Hahahaha...aku memang bukan salah satu dari mereka eunsun, karena kami berbeda klan!Tapi kami tetap satu jenis, vampir."senyum kemenangan tergambar di wajah youngmin.Youngmin yg tadi manis, kini menjadi beringas.
"Awalnya kami satu klan.Aku, kwangmin, donghyun hyung dan beberapa vampir lainnya.Tapi dia menghianatiku.Dia juga membuatku dikeluarkan dari klan itu.Saat aku memikirkan balas dendam padanya, voilla..aku melihatmu berjalan sendiri."
melihat ekspresi bingung eunsun, membuat youngmin melanjutkan bicaranya
"Kau pikir wanita mabuk tadi menabrakmu karena dia mabuk? Tidak! Dia sudah kupengaruhi.Aku tau kau akan memperhatikannya setelah ia melakukan kontak fisik denganmu.Aku juga yg mempengaruhinya untuk masuk ke gang itu, karena aku tau kwangmin dan donghyun sedang berburu di sekitar situ.Dan dua vampir bodoh itu termakan umpanku."
"Lalu bisikan yg kau dengar, itu juga berasal dariku.Tanpa kau sadari, aku sudah mempengaruhimu untuk memasuki gang itu,Eunsun"
"Tidak, tidak mungkin." Eunsun mencoba mengelak.Youngmin lalu menatap eunsun, dan berjalan kearahnya.Lalu ia memegang pergelangan tangan Eunsun yg terluka terkena serpihan kayu.Eunsun sempat berteriak kesakitan karena cengkraman youngmin begitu kuat.Youngmin melepaskan genggamannya.Ia menjilat darah EUnsun yg menempel di tanganggan.
"Hmm.. darahmu manis.Aku rasa aku harus merasakannya lebih banyak lagi." Youngmin tersenyum licik dan menarik Eunsun sehingga leher Eunsun tepat berada di depannya.*Tuhan, tolong aku*
"Don't you dare to touch my girl!" teriakan dari arah pintu menghentikan aksi youngmin.
"Welcome, my brother." Youngmin berdiri untuk menyambut saudaranya.
"Jadi, kau datang ke sini untuk menyelamatkan Eunsun,hah?DASAR VAMPIR TIDAK BERHARGA.DIA HANYA SEORANG MANUSIA" Youngmin berteriak dalam kemarahan
"Dia memang manusia, tapi aku mencintainya.Jangan kau berani berani menyentuh Eunsun."
Eunsun yg saat itu dalam kondisi kaki terluka tidak bisa berbuat apa apa selain melihat perdebatan dua saudara ini.
"Cinta?Apa kau masih bisa melindungi Eunsun kalau aku melakukan ini." lalu ia genggam tangan dan kaki Eunsun yg terluka.
"AAAAAAKHHHH!" Eunsun menjerit penuh kesakitan.
"kau benar benar akan mati hyung." Kwngmin datang sambil melayangkan pukulannya ke Youngmin.Tapi karena mereka vampir,pukulan tidak akan berarti apa apa.Kwangmin melakukannya untuk menjauhkan Youngmin dari Eunsun.Tidak lama setelahnya, mereka berdua terlibat dalam perkelahian yg tidak pernah dilihat EUnsun sebelumnya.Mereka saling membanting, melempar, dan melakukan hal yg tidak bisa dilakukan manusia pada umumnya.Saat Kwangmin melempar youngmin, ia membuatnya keluar dari gedung setelah  menabrak jendela gedung yg terbuat dari kayu.Dengan marah Kwangmin menghampirinya.Lalu ia injak leher hyungnya itu.
"Kau pasti mati hari ini hyung!" Kwangmin bersiap menghujamkan sebuah besi ke arah jantung yongmin
"Bukk!" youngmin berhasil menendang kwangmin, dan perkelahian antar vampir ini pun kembali di mulai.Eunsun kini memaksakan kakinya untuk berjalan keluar gedung.Dilihatnya kwangmin yg tidak berdaya dibawah cengkraman youngmin
"AAAAKKKKH!" kwangmin berteriak keras saat youngmin menggigit lehernya.Dengan sekali gigitan, leher kwangmin sudah terkoyak.Saat youngmin bersiap untuk menghabisi kwangmin . .. .
"ukh!!" sebuah besi menembus dadanya.Ia hanya bisa melihat eunsun yg berdiri di depannya sambil memegang ujung besi itu.Perlahan kulit pucat youngmin berubah menjadi coklat, semakin coklat, lalu terbakar.Abunya diterbangkan oleh angin yg tiba tiba berhembus.
"Oppa, kau tidak apa apa?" Eunsun menghampiri kwangmin
"Kau masih mau melihatku eunsun?" kwangmin bertanya lemah
"Tentu saja, aku sangat mencintaimu oppa.Maafkan aku, maafkan aku." eunsun menangis sambil memeluk kwangmin di pangkuannya
"Kau tau, dia berhasil mengenai titik lemah para vampir, leher.Aku akan segera mati Eunsun."
"Tidak oppa, Jangan! Jangan mati!"
"Aku punya satu permintaan.Biarkan aku, sekali saja melihat sinar matahari, eo?" Eunsun yg masih menangis hanya bisa mengangguk mendengar permintaan oppanya itu.Sebuah percakapan antara Kwangmin dan Donghyun melintas dipikiran kwangmin.
"Aku sangat mencintainya hyung"
"Tapi dia seorang manusia kwangmin."
"Aku tau, tapi aku tidak bisa berhenti mencintainya.Hyung, tolong biarkan aku pergi.Aku bisa merasakan dia dalam bahaya saat ini."
Donghyun tau ia tidak bisa mencegah kwangmin yg keras kepala
"Kembalilah sebelum subuh." Donghyun berkata sebelum hilang dalam kegelapan
*Hyung, maafkan aku*
"Oppa, matahari akan muncul sebentar lagi." tepat setelah Eunsun mengatakan hal itu, perlahan sebuah sinar menerangi jalan jalan.Seperti yg terjadi pada youngmin, tubuh pucat kwangmin berubah menjadi coklat saat sinar matahari mengenai tubuhnya.Eunsun tidak sanggup melihat kwangmin begitu menderita saat tubuhnya terbakar sedikit demi sedikit "Saranghae ~" kata terakhir yg dibisikkan kwangmin sebelum ia hilang menjadi abu meninggalkan Eunsun yg masih terduduk dengan memegang abu dari kwangmi.Sekali lagi sebuah angin berhembus kencang menerbangkan abu abu tersebut.Eunsun menghapus air matanya dan berdiri
*Selamat tinggal, oppa~*

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © Writing and My World. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver